Posted On June 7, 2025

Menyelami Makna Tersembunyi Lagu Someone Like You dari Adele

Jeffrey 0 comments
musikonline >> Review Lagu >> Menyelami Makna Tersembunyi Lagu Someone Like You dari Adele
Someone Like You

Menyelami Makna Tersembunyi Lagu Someone Like You dari Adele

someone like you mp3

“Someone Like You” bukan sekadar lagu tentang putus cinta. Lagu ini melampaui narasi umum tentang kehilangan dan justru menyentuh sisi terdalam dari ketulusan manusia. Dirilis pada 2011 dalam album 21, lagu ini dengan cepat menjelma menjadi himne patah hati global—bukan karena dramanya, tapi karena kejujurannya yang mentah dan tak dibungkus kepalsuan.

Adele, dengan suara seraknya yang emosional dan lirik yang lugas, menyajikan cerita yang tak banyak orang berani ungkapkan: bagaimana rasanya mengikhlaskan seseorang yang masih dicintai, dengan tulus, tanpa dendam.

Di Balik Kata yang Tampak Sederhana

Pada pandangan pertama, lirik lagu ini cukup mudah dipahami. Namun jika ditelisik lebih dalam, baris demi barisnya menyimpan kerentanan yang luar biasa. Kalimat seperti “Never mind, I’ll find someone like you” terdengar pasrah, tapi sebenarnya menyiratkan konflik batin yang kompleks.

Lirik tersebut bukanlah bentuk penghiburan, melainkan pernyataan yang datang dari tempat kosong—di mana harapan dan luka bercampur jadi satu. Adele tidak sedang melupakan, dia sedang mencoba bertahan.

Piano Sebagai Cerminan Emosi yang Tenang Namun Menyayat

Salah satu hal yang membuat “Someone Like You” begitu menyentuh adalah aransemen musiknya yang sangat sederhana. Hanya dengan piano dan vokal, lagu ini membuktikan bahwa kekuatan emosional tidak memerlukan banyak lapisan.

Melodi piano yang konsisten dan melankolis menciptakan suasana reflektif. Bukan kesedihan yang meledak-ledak, tetapi duka yang perlahan mengendap, seperti seseorang yang menatap jendela sambil menerima kenyataan yang pahit. Keheningan antar bait pun menjadi bagian dari narasi emosional itu sendiri.

Pengakuan, Bukan Penyesalan

Banyak orang menyangka lagu ini adalah bentuk penyesalan Adele karena ditinggalkan. Padahal, jika didengarkan lebih seksama, lagu ini adalah pengakuan: “I wish nothing but the best for you.” Ia mengungkapkan doa terbaik, meski hatinya hancur.

Ini bukan lagu untuk membenci mantan. Ini lagu untuk menerima bahwa cinta bisa tetap ada meski hubungan telah usai. Sebuah bentuk kedewasaan emosional yang jarang ditemukan dalam lagu pop arus utama.

Perasaan yang Universal Namun Pribadi

Salah satu alasan mengapa “Someone Like You” begitu disukai adalah karena ia terasa sangat pribadi, namun juga universal. Setiap orang bisa melihat dirinya dalam lagu ini. Entah sebagai seseorang yang ditinggalkan, yang ditinggalkan tapi masih mencinta, atau yang mencoba merelakan dengan elegan.

Adele berhasil membuat kita semua merasa tidak sendiri dalam rasa kehilangan. Seolah-olah dia duduk di samping kita, berkata: “Aku tahu rasanya, dan itu valid.”

Mengapa Lagu Ini Tetap Relevan Bertahun-Tahun Kemudian

Meski sudah lebih dari satu dekade sejak perilisan awalnya, “Someone Like You” masih sering diputar, dinyanyikan ulang, dan digunakan dalam berbagai konteks emosional. Itu karena esensi dari lagu ini adalah kejujuran yang abadi.

Lagu ini tidak bergantung pada tren produksi atau gimmick musikal. Ia hanya mengandalkan kekuatan cerita yang dibawakan dari hati, dan itulah mengapa ia tak lekang oleh waktu.

Cermin dari Perjalanan Pribadi Adele

Lagu ini ditulis Adele bersama Dan Wilson dari Semisonic, dan keduanya menciptakan sesuatu yang sangat manusiawi. Pada saat itu, Adele baru mengalami perpisahan yang sangat personal. Alih-alih memarahinya lewat lagu, Adele memilih untuk mengungkapkan rasa syukurnya pernah mencintai.

Ini menunjukkan kedalaman emosional yang kuat dari seorang seniman. Bukan hanya dalam menulis lagu, tapi dalam merasakan dan menyalurkan emosi ke dalam karya yang jujur dan mendalam.

Penutup: Lagu yang Mengajarkan Ikhlas Tanpa Kehilangan Nilai Cinta

“Someone Like You” bukan hanya lagu patah hati. Ia adalah lagu tentang menerima, mendoakan, dan tetap mencintai meski tak memiliki. Lagu ini mengajarkan bahwa ikhlas bukan berarti lupa, melainkan menghargai kenangan tanpa menggenggamnya terlalu erat.

Di tengah dunia yang cepat dan bising, lagu ini muncul seperti bisikan yang lembut namun membekas. Ia tidak meminta simpati, tapi menawarkan kejujuran. Dan mungkin, itu yang paling kita butuhkan saat patah hati—sebuah ruang untuk merasa, tanpa dihakimi.

Baca Juga : Ed Sheeran: Perjalanan Karier dan Kontribusinya dalam Musik 

Related Post

“Blinding Lights” oleh The Weeknd: Fenomena Global yang Mengubah Industri Musik Pop

Sejak pertama kali dirilis pada tahun 2019, "Blinding Lights" karya The Weeknd telah menjadi lebih…